Rabu, 26 Februari 2014

Usia Muda Waktu Beramal Shalih




Sebagian orang mengatakan bahwa waktu  muda adalah untuk  hidup  berfoya-foya dan  masa    bersenang-senang. Guyonan sebagian pemuda ”Kecil  dimanja,  muda  foya-foya,  tua  kaya  raya,  dan  mati  masuk  surga” adalah hal yang tak mungkin karena bagaimana mungkin waktu  muda  foya-foya,  tanpa  amalan  sholeh,  lalu mati bisa masuk surga ?.
Rasulullah pernah menasehati seorang sahabat yang tatkala itu berusia muda yaitu Ibnu Umar ra. Beliau memegang pundaknya lalu bersabda, “Hiduplah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara” (HR. Bukhari no. 6416). Rasulullah memisalkan orang yang hidup di dunia ini dengan orang asing         (al ghorib) yang tidak memiliki tempat berbaring dan tempat tinggal. Lalu Beliau mengatakan  lebih   yaitu memisalkan dengan pengembara yang bermaksud menuju negeri yang jauh. Manusia  seperti  ini  tidaklah tinggal kecuali hanya sebentar sekali, sekejap mata.
Negeri asing dan tempat  pengembaraan yang  dimaksudkan disini ini adalah dunia dan negeri tujuannya ialah akhirat. Hadits ini  mengingatkan  kita dengan kematian sehingga kita jangan berpanjang angan. Hadits ini juga  mengingatkan kita  supaya  mempersiapkan diri untuk negeri akhirat dengan amal sholeh.
Dalam hadits lainnya, Rasulullah bersabda, ”Apa  peduliku  dengan  dunia?!  Tidaklah  aku  tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang  berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu  musafir itu meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi no. 2551).

Manfaatkanlah Waktu Muda


Lakukanlah lima hal sebelum terwujud lima  hal lain. Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah bersabda, ” Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara yaitu :  Waktu  mudamu  sebelum  datang  waktu  tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim dalam  Al  Mustadroknya).

Beramal Waktu Muda Akan Bermanfaat Waktu Tua


Dalam surat At Tiin,  Allah telah bersumpah  dengan tiga tempat diutusnya para Nabi ‘Ulul  Azmi  yaitu  Baitul Maqdis yang terdapat buah tin dan zaitun tempat diutusnya Nabi ‘Isa, Bukit Sinai tempat  Allah  berbicara  langsung  dengan Nabi Musa, Negeri Mekah, tempat diutus Rasulullah. ”Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya (QS.   At Tiin 4-6).
Masa tua adalah masa tidak semangat untuk beramal. Seseorang akan melewati masa kecil, masa muda, dan masa tua. Masa kecil dan masa tua adalah masa sulit untuk beramal, berbeda dengan masa muda.  Allah berfirman dalam surat Ar Ruum 54 : ”Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”.
Dalam ayat ini, Allah menceritakan mengenai fase kehidupan, tahap demi tahap yang awalnya adalah dari tanah, lalu berpindah ke fase nutfah, beralih ke fase ‘alaqoh (segumpal darah), lalu  ke  fase  mudh-goh  (segumpal daging), lalu berubah menjadi tulang  yang  dibalut  daging.  Setelah  itu ditiupkanlah ruh, kemudian dia keluar dari perut ibunya dalam keadaan lemah, kecil dan tidak begitu kuat. Lalu berkembang perlahan hingga menjadi seorang anak lalu berkembang lagi  menjadi  seorang  pemuda,  remaja.  Inilah  fase  kekuatan  setelah  sebelumnya berada dalam keadaan lemah. Setelah itu, menginjak  fase  dewasa (30-50 tahun). Pada fase ini berkurang sifat lahiriyah maupun batin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar