Ahimsa Riyadi dalam bukunya ”Quarani
Quotient for A Lasting Succes (Panduan Menggunakan Keerdasan Al Qur’an untuk
Kesuksesan Dunia Akherat)”, mengupas 3 prinsip kesuksesan dunia akheratyaitu personal improvement, spiritual development,
dan social empowerment. Ahimsa berpendapat bahwa keberhasilan seseorang
dalam bidang apapun takkan pernah lepas dari tiga hal tersebut.
Pengembangan Diri
Ahimsa menjabarkan cara untuk membangun
serta meningkatkan kualitas diri adalah dengan membaa Al Kitab. Al Kitab dalam
hal ini bukan semata bermakna Al Qur’an tetapi semua yang tertulis, dapat dibaca
dan dapat dilihat pada alam semesta maupun dalam diri manusia. Prestasi yang
diapai bangsa Eropa dan Islam pada zaman Abbasiyah dan Umayyah karena kemauan
mereka membaa dan memahami Al Kitab. Jadi Al KItab dalam pengertian lebih umum
yaitu ayat-ayat Allah yang dipahami, dianalisis, dan dijadikan solusi bagi tiap
permasalahan manusia. Allah berfirman dalam surat Faathir : 29 yang artinya "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan
mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan
kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi.
Masuklah dari berbagai pintu
Islam mengajarkan dalam mengatasi masalah
jangan hanya menghadapi dengan satu cara atau satu pintu saja. Artinya setelah
menempuh satu ara dan tidak berhasil, maka jangan lalu berhenti berusaha dan
enggan menari solusi lain tetapi justru harus terus menari ara dan solusi lain
yang tepat. Allah berjanji dalam surat Alam Nasyrah : 5 yang artinya : Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Membaca Diri
Bagi orang yang menghendaki keberhasilan
maka kemampuan membaca diri mutlak diperlukan. Karena banyak orang tidak tahu
potensi dan kemampuan dirinya yang ujungnya tidak bisa keluar dari masalah yang
dihadapi. Kurangnya kepercayaan diri dapat menyebabkan ketidakmampuan membaca
potensi diri.
Kapabilitas seseorang dalam membaa potensi,
kapasitas dan kemampuan diri berperan penting saat seseorang ingin menetapkan
visi atau impian yang hendak diraih di masa depan.
Adapun tahap pembacaan diri terbagi 2
tahap:
1. Membaca diri sebelum menetapkan target dan
impian yang ingin diraih.
2. Membaca diri ketika menjalani perjuangan
menapai impian dan target tersebut.
Jangan Berputus Asa
Dalam proses meraih cita-cita tentu banyak
aral melintangi langkah kita yang jangan sampai semua rintangan itu membuat
kita berputus asa, berprasangka buruk ataupun menghilangkan kepercayaan kita
kepada Allah. Apalagi sampai membuat kita menjadikan sesuatu selain Allah
menjadi tempat memohon dan pengharapan.
Pembangunan Spiritual
Dibutuhkan kematangan spiritual dan
kedewasaan jiwa untuk tumbuh menjadi pribadi sukses lahir batin serta bahagia
dunia dan akherat. Pembanunan spiritual bermakna mengembangkan jiwa menuju
pribadi yang sempurna, otonom, dan tak terpengaruh apapun selain kehandak
Allah. Mendirikan sholat menjadi cara untuk menjaga kesinambungan hubungan
dengan Allah. Apabila kesinambungan itu terjaga, maka tidak ada alas an bagi
manusia untuk takut pada kesulitan ataupun kegagalan. Kondisi ini otomatis akan
menciptakan sikap optimis dan pantang menyerah seseorang.
Jiwa yang selalu diasah dengan sholat dan
mengingat Allah akan membentuk benteng yang dapat menghalangi diri dari
melakukan sesuatu yang dibenci Allah. ”Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak
ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan
dirikanlah salat untuk mengingat Aku” (QS. Thaahaa : 14).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar