Entertainment and enjoyment (hiburan dan
kegembiraan) merupakan bagian dari bacaan bermutu bagi anak tetapi terutama
bacaan yang dapat membangun aqidah yang kuat pada anak.
Allah Yang Maha Pengasih telah berfirman : Hai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya,
dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh
yang nyata bagimu. (Al Baqoroh : 208). Allah lebih tegas lagi mengingatkan
kita, ” Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan
dalam keadaan beragama Islam” (Al Imron : 102).
Prinsip
beribadah dalam menjaga hidup secara islami adalah hal yang harus kita ajarkan
dan bisaakan untuk menjadi generasi Qurani. Cara paling efektif untuk
mengokohkan aqidah dan membisaakan ibadah tanpa merasa terpaksa pada anak yaitu
lewat membaca dan mendengar cerita.
Lalai untuk mendidik anak secara islami
akan menjadi bencana di dunia dan akherat bagi anak maupun orang tua. Rasulullah
bersabda : ”Tiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah-Islami). Ayah dan
ibunya lah kelak yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (penyembah api dan
berhala)”. (HR. Bukhari). Orang tualah yang bertanggung jawab mendidik anaknya
sehingga keluarganya kelak berkumpul di surga.
Sederhana dan Indah
”Kami menceriterakan kepadamu kisah yang
paling baik dengan mewahyukan Al Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu
sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui”
(QS. Yusuf : 3).
Zaman semakin modern dimana arus informasi
yang tak terbendung lagi menciptakan banyak pengaruh buruk dan hal-hal yang
tidak islami. Maka orang tua, guru dan pendidik harus pandai dan selektif
memilih dan menyampaikan informasi secara Islami kepada anak-anak. Bacaan dan informasi
yang sederhana dan indah itu harus
dibalut oleh nilai norma islami yang bersumber pada Al Quran dan Sunnah Rasulullah.
Buku Islami
Buku cerita dapat dikatakan Islami jika
dapat disamakan dengan rumah yang memberikan
keteduhan karena dibangun oleh pondasi tauhid atau aqidah, bertiangkan
ibadah atau syariah serta beratapkan akhlaq. Untuk memperkokoh aqidah anak maka
arilah buku yang berisi cerita-cerita yang bersumber dari Al Quran. Tujuan
utamanya untuk menampakkan kepada anak akan adanya Murraqabatullah (pengawasan
Allah) dan Ma’iyatullah (keikutsertaan) Allah Ta’ala. Seperti firman Allah ”Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya”(QS. Qaaf
: 16)
Kehausan dan Kasih Sayang
Bercerita merupakan kegiatan menyenangkan
yang tujuannya memenuhi kebutuhan informasi, kehausan dan keingintahuan anak,
menghibur, memperluas wawasan, mengembangkan imajinasi, memberi pengalaman
emosional mendalam serta menanamkan pendidikan moral tanpa menggurui.
Kenyataannya Al Quran sendiri menggunakan
metode bercerita. Kita makin yakin bahwa bercerita dapat menjadi sarana
pembentukan konsep diri muslim pada anak
sedini mungkin. Berbagai cerita ini akan menambah cinta anak-anak kepada Allah
dan Rasulullah serta Al Quran.
Nikmat dan Tentram
Kegiatan bererita adalah satu dari jutaan
nikmat yang Allah berikan karena dalam bererita ada nikmat silaturahim karena
akan bertemunya pencerita dengan pendengar dalam suasana kasih sayang. Metode
bercerita ini tak hanya membuat kita dan anak berpikir tetapi bahkan menjadi
kenikmatan peneguh dan penentram hati. Seperti firman Allah ”Dan semua kisah
dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami
teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman” (QS. Hud
120).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar