Di antara keutamaan syari'at Islam ialah
penjelasan hukum berkaitan dengan anak yang dilahirkan dan dasar yang berkaitan
dengannya. Dengan demikian orang tua dapat melaksanakan kewajiban terhadap anak
yang dilahirkan secara jelas. Alangkah layaknya bagi setiap orang yang
bertanggung jawab terhadap masalah pendidikan secara sempurna sesuai dengan prinsip-prinsip
yang telah diletakkan oleh Islam. Sesungguhnya anak memiliki hak-hak yang harus
diberikan orang tuanya sebagaimana orang tua mempunyai hak atas dirinya.
Mensyukuri Kehadiran Buah Hati
Kewajiban orang tua ketika diberi anugerah
oleh Allah adalah bersyukur kepada pemberi nikmat dan ridha dengan apa yang
telah diberikan kepadanya baik berupa anak laki-laki atau perempuan walaupun
Allah memberinya tidak seperti yang diinginkan. Hal ini adalah hak Allah semata
yang tak satu pun dari makhluk-Nya ikut
dalam proses penciptaan dan pembentukan janin dalam rahim ibunya. Allah
berfirman dalam surat Al Hasyr 24 “Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang
Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik.
Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Tidaklah sepantasnya bagi orang tua murka
atau marah atau tidak puas disebabkan hanya karena kondisi anak tidak seperti
yang mereka kehendaki. Rasulullah bersabda ”Sesungguhnya Allah tidak melihat
bentuk, penampilan, dan harta kalian. Akan tetapi Alloh melihat hati dan amalan
kalian.” (HR. Muslim 1987,2147).
Orang tua haruslah mengakui nasab anaknya
dan tidak mengingkarinya walau kondisi anak tidak sesuai keinginan. Rasulullah
telah bersabda ”Suatu kekufuran bagi
seseorang yang mengaku-aku satu nasab padahal dia tidak mengetahuinya atau
mengingkari nasab walaupun sedikit (tidak nampak)” (HR. Ibnu Majah dalam Kitab Faraidh,
dinyatakan hasan shahih
oleh Syaikh
al-Albani dalam Sunan Ibnu
Majah 2744).
Mentahnik dan Mendoakan Keberkahan Bayi
Rasulullah memberikan petunjuk untuk menyambut sang bayi adalah mentahnik dan
mendo'akan keberkahan bagi sang bayi yang baru lahir. Dalam hadits yang
diriwayatkan Ummul Mukminin Aisyah ra.ا,
beliau mengatakan ”Suatu ketika dibawa kepada Rasulullah anak bayi yang baru
lahir, maka Nabi mendo'akan keberkahan dan mentahniknya”(HR. Muslim 2147).
Menyusui
Allah memerintahkan kepada para ibu untuk
menyusui anaknya hingga sempurna usia dua tahun. Allah berfirman : ”Para ibu
hendaklah menyusui anaknya selama dua tahun penuh bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan.” (QS. Al-Baqarah : 233). Pemberian Asi berdasar uji
medis jauh memberi kebaikan disamping susu buatan dan juga hubungan batin
(psikologi) antara ibu dan anak akan semakin kuat. Apabila seorang ibu tidak
dapat memberikan ASI pada anaknya karena suatu sebab maka dalam Islam diperbolehkan
menyusukan anaknya pada wanita yang
shalihah selain ibunya.
Memberi Nama Yang Baik
Kalau ditinjau dari segi psikologis, anak
sangat dominan terpengaruh dengan nama dan panggilan yang disandangnya.
Terkadang anak merasa rendah diri karena nama yang disandangnya tidak seindah
nama teman-temannya atau maknanya kurang mengagumkan. Kadang sebaliknya anak
bisa sombong disebabkan nama yang disandangnya yang maknanya mengandung
tazkiyah (penyucian) pada dirinya. Karena itu orang tua wajib memberikan nama
yang islami dan baik bagi anak-anaknya.
Aqiqah
Rasulullah mensunahkan pada orang tua untuk mengaqiqahi anaknya sebagaimana sabda
Beliau ”Bayi laki-laki hendaknya diaqiqahi dua ekor kambing sedangkan untuk
bayi perempuan satu ekor kambing.” (HR. Ahmad 6/31, Tirmidzi
4/96/1513 dan dinyatakan shahih oleh Imam al-Albani)