Rabu, 10 Desember 2014

Agenda Kota Desember 2014


Informatic Logical Programming Competition (ILPC) 2015 – Ubaya Surabaya

Informatic Logical Programming Competition (ILPC) 2015 adalah sebuah kompetisi terbuka dengan mengangkat tema:  “Crack the Code and Become the Aegis of Technology”
Total hadiah yang diperebutkan adalah sebesar: Rp. 80.000.000 (Uang Tunai, Beasiswa, Piala, Sertifikat)
Tanggal: 
  • Penyisihan: 6 – 7 Februari 2015
  • Technical Meeting: 12 Februari 2015
  • Semi Final: 13 Februari 2015
  • Final: 14 Februari 2015
Biaya pendaftaran:
  • Batch 1: 3 November – 31 Desember 2014 | Rp. 120.000 / tim
  • Batch 2: 1 – 31 Januari 2015 | Rp. 150.000 / tim
Cara pendaftaran:
  • Online: ilpc.ifubaya.com
  • Offline: Sekretariat ILPC 2015 TC 2.1. Ubaya Tenggilis
Transfer Ke : Rekening BCA : 389 046 7210 (a/n Hendry Salim)
Info dan kontak:
  • Denny: 089 738 032 63
  • Dyah: 089 992 008 99
  • Facebook : ILPC Ubaya

Suroboyo Carnival Rally Photo Competition

Event ini bekerja sama dengan pihak Suroboyo Carnival Night Maret (SCNM) yang bertujuan untuk membranding SCNM sebagai icon baru tempat hiburan yang ada di Surabaya.
 Tanggal:
  • Pendaftaran: sampai 19 Desember 2014
  • Pelaksanaan: 20 Desember 2014
Biaya pendaftaran:
Rally Photo:
  • Early bird: Rp. 50.000 (sampai 11 Desember 2014)
  • Normal: Rp. 75.000 (12 – 19 Desember 2014)
  • Selfie Contest: Rp. 15.000

Rally Photo
  • Berlaku untuk umum dengan usian 15-35 tahun
  • Tidak ada batasan penggunan kamera, peserta dapa menggunakan kamera pocket , DSRL, kameran compact, dll.dengan memory card external.
  • Untuk registrasi EARLY BIRD 50K sampai dengan 11 Des ’14 & 75K  untuk tanggal 12 Des ’14 sampai tanggal 19 Des ’14
  • (Tiket termasuk free enterence SCNM, Snack Box dan Sertifikat)
Selfie Contest on the spot
  • Lomba ini di peruntunkan untuk pengunjung SCNM.
  • Dengan mendaftarkan 1 akun sosial media.
  • Registrasi 15K.
  • Foto dapat di upoad di akun sosial media pribadi dan ditag ke akun Monopoli_EO dengan #SuroboyoCarnivalRF #Scnmselfiecontest #20Dec
Info dan kontak:
  • Adella -0898 0030 709
  • Dian – 0896 7614 4914

Surabaya Brizzi Night Run 2014 (5K Fun Run)

 Fun Run ini diadakan untuk memperebutkan MEDALI Wakil Gubernur Jawa Timur: Drs. H. Saifullah Yusuf (GUS IPUL) untuk 200 Finisher pertama.
 Tanggal: 19 Desember 2014
Tempat: Monkasel Surabaya
Waktu: 19.30 WIB
Biaya pendaftaran: Rp. 75.000
Pendaftaran:
  • Online: matamediautama.com/tiket
  • Offline:
    • Radio Gen FM: Gedung Graha Pena Lt. 7 Surabaya
    • Radio Merdeka FM: Jl. Walikota Mustajab 62 Surabaya
    • Ayam Goreng Ny. Suharti: Jl. Sulawesi No 19 Surabaya
    • Queen Ticket: Jl. Pasar Kembang 16 Surabaya
Info dan kontak:
  • Telp.: 0822 323 99906
  • Pin BB: 2169AC6C

TANJUNG PAPUMA

November 2014
 

 

Om Donny and RIP of John Lenon
Gimana pak wartawan ready ..... ?

Say Hello to Camera  ..... hi ... cheesss .......
 









 

 
atu  .... dua ... tiga ...... cheesss ............

smile ibu-ibu ...... photo nyank imut yach ......
 

salam 2 jari telah usai mak sekarang ganti salam pramuka he .. he .. he..

 


 

Lagi cari kerang atau cari uang koin dik ????
 
Ayo kejar truzz putri duyungnya .......

Tarik tambang nyeret perahu nelayan .. /?.. %^
Sik kober-kobere wayahe rekreasi buka Laundry weleh ... weleh ...
Kok podo tengkurep menghindar dari bom tha ???
 
Bob Marley n putri putri dooyoong
 
 

 

Bagaiman Kita Beramal ?


Kita menjadi muslim sudah lama, Alhamdulillah. Tentunya amal-amalan ibadah di dalam dienul Islam telah banyak yang kita lakukan. Shalat, baik yang wajib maupun sunnah, shaum, zakat, infak, berdoa, dan masih banyak lagi amal yang telah kita laksanakan. Pernakah kita renungi bagaimana kedudukan amal kita disisi Allah ?
Ada orang yang beribadah sebaik-baiknya. Ada juga yang sangat giat ibadahnya sampai setiap waktunya digunakan beribadah kepada Allah, bahkan istri dan anaknya hampir tidak diurusinya. Namun ada juga yang tidak peduli dengan ibadahnya, kalau ia sedang ingin beribadah, beribadah;kalo sedang malas, maka ia meningglkannya, walaupun itu ibadah wajib. Ada juga yang berprinsip asal gugur kewajiban. Ada juga yang beribadah hanya berdasarkan adat istiadat setempat. Kita termasuk yang mana ?
Allah berfirman : ”Katakanlah: Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (Al Kahfi : 103-104). Ketahuilah, bahwa agar amal ibadah yang kita lakukan diterima di sisi Allah, disyaratkan bahwa ibadah itu harus benar. Dan ibadah itu tidak dikatakan benar kecuali dengan dua syarat, yaitu  :
  • Sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam (mutaba’ah).
  • Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar maupun kecil.


Syarat pertama adalah konsekuensi dari syahadat Laa ilaaha illallah, karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya untuk Allah dan jauh dari syirik kepadaNya.  Adapaun syarat kedua adalah konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut wajibnya taat kepada Rasulullah, mengikuti syariatnya dan meninggalkan bid’ah. Ikhlas tapi tidak sesuai contoh Rasulullah, maka tertolak. Begitu juga sebaliknya; sesuai contoh Rasulullah tapi tidak ikhlas, maka yang demikian sia-sia.
Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar maupun kecil. Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub kepada Allah dari hal-hal yang mengotorinya. Arti lainnya; menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan. atau; mengabaikan pandangan makhluk dengan cara selalu berkonsentrasi kepada Khaliq. Ikhlas ini sangat berat sekali. Hingga sebagian ulama berkata: “Ikhlas sesaat berarti keselamatan abadi. Tetapi ikhlas itu sulit sekali.”
Kita diperintah untuk mengikuti Rasulullah sebagaimana firman Allah (yang artinya) : “Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. (QS. Al-Hasyr : 7). Buku : Kesempurnaan Islam dan Bahaya Bid’ah, Syaikh Utsaimin menjelaskan bahwa mutaba’ah (mengikuti Rasulullah) tidak akan tercapai kecuali apabila amal yang dikerjakan sesuai dengan syariat dalam enam perkara :


Sebab 
Jika seseorang beribadah karena Allah dengan sebab yang tidak disyariatkan maka ibadah tersebut adalah bid'ah dan tidak diterima. 
Jenis 
Artinya: Ibadah harus sesuai dengan syariat dalam jenisnya. Jika tidak, maka tidak diterima.
Kadar / Bilangan
Kalau ada seseorang yang menambah bilangan rokaat suatu sholat, yang menurutnya hal itu diperintahkan, maka sholat itu adalah bid'ah dan tidak diterima.
Kaifiyah / Cara
Seandainya ada orang yang sholat sujud dulu baru ruku' maka ini tidak syah karena tidak sesuai dengan cara yang ditentukan syariat. 
Waktu
Aabila ada seseorang menyembelih binatang kurban di hari pertama Dzulhijah maka tidak sah karena waktu pelaksanaannya tidak menurut ajaran Islam
Tempat
Beritikaf di tempat selain masjid, makatidak sah itikafnya sebab tempat itikaf hanyalah masjid






Selasa, 09 Desember 2014

Pembatal Syahadat Kita



Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah menjelaskan bahwa pembatal-pembatal Laa ilaaha illallah ini jumlahnya banyak, tapi yang pokok ada yaitu :



Syirik dalam beribadah kepada Allah



Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan
Allah, seperti berdoa kepada selain Allah, menyembelih kurban untuk selain Allah, seperti untuk jin, jembatan, rumah, atau lainnya.


Orang yang membuat “Perantara” antara dirinya dengan Allah


   Orang yang membuat “Perantara” antara dirinya dengan Allah, yang kepada perantara-perantara itu ia berdoa atau meminta syafaat, serta bertawakal kepada mereka maka ia telah kafir.
Katakanlah: "Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya dari padamu dan tidak pula memindahkannya". Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti” (Al-Isra:56-57).

Tidak mengkafirkan orang-orang musyrik  


  Tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, atau ragu terhadap kekafiran mereka, atau membenarkan madzab (ideologi) mereka.

Meyakini ada petunjuk yang lebih sempurna daripada petunjuk Rasulullah 


   Meyakini ada petunjuk yang lebih sempurna daripada petunjuk Rasulullah, atau meyakini ada hukum yang lebih baik daripada hukum beliau; seperti orang yang lebih mengutamakan hukum thaghut atas hukum beliau.
Allah berfirman : ”Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”    (QS. Ali Imron : 85).


Tolong menolong dengan kaum musyrikin


   Tolong menolong dengan kaum musyrikin dan bantu membantu dengan mereka dalam menghadapi kaum muslimin.


Memperolok-olok sebagian ajaran Rasulullah


 Membenci sebagian ajaran Rasulullah (apalagi seluruhnya) ajaran yang dibawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, walaupun ia mengamalkannya.”Dan orang-orang yang kafir maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka” (QS. Muhammad : 8-9).



Sihir, seperti sharf


   Sihir, seperti sharf (jenis sihir yang ditujukan untuk memisahkan seseorang dengan kekasihnya) dan ‘athaf (di kalangan orang Jawa dikenal dengan istilah pelet).


Meyakini bahwa ada sebagian manusia yang mempunyai kebebasan keluar dari syariat Rasulullah


  Meyakini bahwa ada sebagian manusia yang mempunyai kebebasan keluar dari syariat Rasulullah, sebagaimana keleluasaan Nabi Khidir untuk tidak mengikuti syariat Musa.



 Berpaling dari dinul (agama) Islam, tidak mau mempelajari dan tidak mau mengamalkannya.



Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa (QS. As-Sajdah : 22).



Sudah Benarkah Syahadat Saya ?




Syahadat Laa ilaaha illallah merupakan pondasi dasar dienul Islam. Ia merupakan rukun pertama dari rukun Islam yang lima. Kalimat Laa ilaaha illallah merupakan kalimat yang menjadi pemisah antara mukmin dan kafir. Ia menjadi tujuan diciptakannya makhluk. Ia juga merupakan sebab di utusnya para rasul. Kalimat Laa ilaaha illallah ini pula ditegakkan timbangan keadilan dan catatan amal. ialah materi utama yang akan ditanyakan dan dihisab, merupakan asas agama, merupakan hak Allah atas hamba-Nya untuk masuk Islam dan kunci keselamatan, penentu surga dan neraka.
Kita terkadang melihat sebagian kaum muslimin setelah mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah, telah merasa bahwa dirinya sudah selamat dari api neraka dan sudah pasti masuk surga. Mereka tidak lagi melihat haram dan haram, tidak memperhatikan lagi apakah melakukan ke-syirik-kan atau tidak, apakah telah melakukan perbuatan yang bisa membatalkan syahadatnya atau tidak. Selain menyembah Allah mereka juga menyembah kepada yang lain, datang dan minta ke kuburan, minta berkah kepada batu atau pohon, menggunakan jimat dan mantra, percaya, dan minta kepada dukun, serta melakukan perbuatan lainnya yang dapat mengurangi kesempurnaan bahkan membatalkan syahadatnya.
Syaikh Sulaiman bin Abdullah menyebutkan makna Laa ilaaha illallah adalah Laa ma’ buda bihaqqin illa ilaahun wahid (tidak ada yang disembah yang sebenarnya kecuali ilah yang satu), yaitu Allah yang tunggal yang tiada memiliki sekutu baginya. ”Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" (QS. Al Anbiya : 25). Makna ilah yang sebenarnya adalah al-ma’bud (sesuatu yang disembah).
Bersaksi Laa ilaaha illallah harus dengan tujuh syarat, tanpa syarat-syarat ini tidak bermanfaat bagi yang mengucapkan. Syarat-syarat tersebut adalah :
  • Al-Ilmu artinya mengetahui makna kalimat ini. Karenanya orang yang mengucapkan tanpa memahami makna dan konsekuensinya, ia tidak dapat memetik manfaat sedikitpun, bagaikan orang yang berbicara dengan bahasa  tertentu tapi ia tidak mengerti apa yang diucapkannya.
  • Al-Ikhlas artinya ikhlas tanpa disertai kesyirikan sedikitpun. Hal inilah konsekuensi pokok dalam kalimat Laa ilaaha illallah.
  • Al-Yaqin artinya meyakini sepenuhnya kebenaran kalimat ini tanpa ragu dan bimbang sedikitpun.
  • Ash-Shidqu artinya jujur tanpa disertai sifat kemunafikan, karena banyak sekali yang mengucapkan kalimat ini akan tetapi tidak diyakini isinya dalam hati.
  • Al-Mahabbah artinya mencintai kalimat ini dan segala konsekuensinya serta merasa gembira dengan hal itu, hal ini berbeda dengan apa yang dilakukan orang-orang munafik.
  • Al-Inqiyad artinya tunduk dan patuh melaksanakan hak-hak kalimat ini, dengan cara melaksanakan kewajiban atas dasar ikhlas dan mencari ridha Allah,  termasuk konsekuensinya.
  • Al-Qobul artinya menerima apa adanya tanpa menolak, ini dibuktikan dengan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah.